Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

oleh -169 Dilihat
oleh

Harga Cabai Merah Keriting dan Bawang Merah di Jakarta Barat Tembus Rp70 Ribu per Kg, Pedagang Putar Otak Bertahan

Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

Jangkauan Jakarta Batat — Harga cabai merah keriting dan bawang merah di Pasar Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga ini membuat sejumlah pedagang dan konsumen harus melakukan penyesuaian agar aktivitas jual beli tetap berjalan.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis (9/10/2025), harga cabai merah keriting melonjak hingga Rp70.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 dibandingkan harga pekan sebelumnya. Begitu pula bawang merah yang kini dijual Rp50.000 per kilogram untuk jenis yang sudah dibersihkan, dan sekitar Rp45.000 per kilogram untuk jenis biasa (belum dikupas).

“Yang naik bawang merah sama cabai keriting. Cabai merah keriting sekarang Rp70.000, bawang merah yang sudah dibersihkan Rp50.000. Kalau yang abal-abal (masih pakai kulit) Rp45.000 per kg,” kata Sri (62), salah satu pedagang sayur di Pasar Slipi yang sudah berjualan sejak tahun 1980-an.

Sebelum kenaikan ini, harga cabai merah keriting berada di kisaran Rp45.000–Rp50.000 per kg, sedangkan bawang merah relatif stabil di kisaran Rp45.000–Rp50.000 per kg. Kenaikan tersebut cukup terasa bagi pedagang dan pembeli, terutama konsumen rumah tangga serta pedagang kuliner kecil.


Pasokan Menipis, Cuaca Buruk Jadi Pemicu

Sri menjelaskan, kenaikan harga tidak lepas dari berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi, terutama dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang beberapa pekan terakhir dilanda cuaca ekstrem dan hujan deras. Kondisi ini berdampak pada hasil panen petani cabai dan bawang, sehingga jumlah barang yang masuk ke pasar Ibu Kota menjadi terbatas.

“Pasokan kalau sekarang sedikit berkurang. Biasanya sehari ada beberapa karung masuk, sekarang tinggal separuh. Mau enggak mau harga ikut naik,” jelas Sri.

Hal senada disampaikan oleh sejumlah pedagang lainnya. Mereka mengaku harus menaikkan harga untuk menjaga margin keuntungan, karena harga di tingkat distributor dan grosir pun ikut melonjak.


Tren Kenaikan Harga Komoditas Pangan

Berdasarkan data dari laman Informasi Pangan Jakarta, Kamis (9/10), harga cabai merah keriting dan bawang merah memang menunjukkan tren kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya, Rabu (8/10).

  • Cabai merah keriting: Rp68.876 per kg

  • Cabai merah besar: Rp62.977 per kg

  • Bawang merah: Rp47.871 per kg

Kenaikan harga ini tercatat hampir merata di seluruh wilayah Jakarta, termasuk Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Satu-satunya wilayah yang belum mengalami lonjakan tajam untuk cabai merah keriting adalah Jakarta Selatan.

Selain cabai merah dan bawang merah, harga beberapa komoditas pangan lain seperti cabai rawit merah juga ikut fluktuatif. Namun, untuk saat ini cabai rawit merah justru mengalami penurunan harga menjadi sekitar Rp40.000 per kg, memberi sedikit ruang bagi konsumen untuk beralih ke alternatif yang lebih murah.


Pedagang Beradaptasi di Tengah Kenaikan Harga

Sri yang telah lebih dari 40 tahun berjualan sayur-mayur di Pasar Slipi mengaku harus memutar otak agar tidak merugi. Salah satu cara yang ia lakukan adalah mengurangi jumlah stok, serta lebih selektif dalam membeli barang dari distributor.

“Kalau stok kebanyakan, takutnya enggak habis, malah busuk. Jadi sekarang beli secukupnya saja. Pembeli juga jadi pilih-pilih, banyak yang nawar atau beli setengah kilo saja,” ujar Sri.

Selain pedagang, para pembeli pun mulai merasakan dampak dari kenaikan harga ini. Sejumlah ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Slipi menyebutkan bahwa mereka harus menyesuaikan menu masakan harian agar pengeluaran dapur tidak melonjak drastis.


Pemerintah Diminta Antisipasi dan Stabilkan Harga

Kenaikan harga cabai dan bawang merah bukan kali ini saja terjadi. Fenomena ini kerap muncul setiap kali musim panen terganggu atau pasokan menurun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan diharapkan dapat melakukan langkah-langkah stabilisasi, seperti operasi pasar atau distribusi pasokan dari daerah lain.

“Harus ada operasi pasar biar harga enggak makin naik. Kalau terus begini, pembeli kabur, pedagang juga susah,” tambah Sri.

Kenaikan harga komoditas pokok seperti cabai dan bawang merah sering kali menjadi indikator tekanan inflasi pangan di tingkat rumah tangga. Karena itu, intervensi pemerintah dinilai penting untuk menjaga daya beli masyarakat.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.