Pembangunan Flyover Latumeten di Jakarta Barat Resmi Dimulai, Ditarget Rampung Akhir 2026

Jangkauan Jakarta Batat – Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan proyek pembangunan Jalan Layang (flyover) Latumeten, di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pembangunan infrastruktur strategis tersebut resmi memasuki tahap awal pada Oktober 2025, setelah melalui proses perencanaan panjang sejak tahun sebelumnya.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengurai kemacetan di wilayah barat ibu kota, khususnya pada ruas Jalan Prof. Dr. Latumeten yang menghubungkan kawasan Tomang, Grogol, hingga Kalideres.
“Pembangunannya sesuai jadwal. Pada Oktober 2025 ini, proyek flyover Latumeten telah resmi memasuki tahap awal pelaksanaan,” ujar Wiwik saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (29/10/2025), dikutip dari Antara.
Menurut Wiwik, tahapan pembangunan dimulai setelah penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Bina Marga DKI Jakarta dengan PT Modern Widya Tehnical, yang ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana melalui skema kontrak rancang dan bangun (design and build). Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan pada 24 Oktober 2025 dan menandai dimulainya rangkaian kegiatan teknis awal.
“Proses ini dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan kontraktor pelaksana pada 24 Oktober lalu. Seluruh kegiatan akan mengacu pada sistem design and build, sehingga perancangan dan pelaksanaan dapat dilakukan secara paralel untuk mempercepat waktu penyelesaian,” jelas Wiwik.
Ia menambahkan bahwa sebelum memasuki tahap konstruksi fisik, proyek flyover Latumeten masih membutuhkan sejumlah tahapan persiapan awal, antara lain proses perancangan detail, penyelidikan tanah, survei pengukuran, serta sosialisasi kepada warga sekitar lokasi proyek.
“Saat ini proyek sedang berada pada tahap perancangan dan desain teknis, persiapan sosialisasi pelaksanaan kepada masyarakat, serta penyelidikan tanah dan survei pengukuran lapangan,” kata Wiwik.
Flyover Latumeten dirancang untuk menjadi salah satu infrastruktur pengurai kemacetan utama di Jakarta Barat, terutama di kawasan Grogol Petamburan yang kerap mengalami kepadatan arus lalu lintas pada jam sibuk akibat pertemuan kendaraan dari arah Tomang, Season City, dan Jembatan Dua. Pembangunan jalan layang ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi dari Jakarta Barat menuju Jakarta Utara serta mendukung integrasi jaringan jalan menuju Tol Jakarta–Tangerang dan Jalan Daan Mogot.
Selain itu, proyek ini juga merupakan bagian dari rencana besar Pemprov DKI Jakarta untuk memperluas infrastruktur jalan layang perkotaan dalam rangka meningkatkan efisiensi mobilitas. Beberapa proyek serupa yang telah atau sedang berjalan antara lain Flyover Cipinang Lontar, Flyover Kuningan, dan Underpass Senen Extension.
Meski demikian, pihak Dinas Bina Marga menegaskan bahwa pelaksanaan proyek akan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, termasuk meminimalkan dampak terhadap warga sekitar. Sosialisasi dan koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, serta aparat setempat terus dilakukan agar kegiatan pembangunan tidak menimbulkan gangguan signifikan terhadap aktivitas warga maupun arus lalu lintas harian.
“Kami berkomitmen menjaga agar proses konstruksi berjalan aman, efisien, dan tidak terlalu mengganggu pengguna jalan maupun warga sekitar. Setiap tahapan akan diawasi langsung oleh tim pengendali mutu dan keselamatan kerja,” tutur Wiwik.
Dinas Bina Marga juga menyiapkan sejumlah langkah mitigasi lalu lintas selama masa konstruksi, termasuk pengalihan arus sementara serta pemasangan rambu peringatan di sekitar lokasi proyek. Koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat telah dilakukan untuk memastikan rekayasa lalu lintas berjalan lancar.
Proyek pembangunan flyover ini ditargetkan selesai pada Desember 2026, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. Setelah rampung, flyover sepanjang lebih dari 1,2 kilometer ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Grogol menuju Kalideres dan Pluit hingga 30 persen, terutama pada jam padat kendaraan.
“Kami optimistis proyek strategis ini dapat selesai tepat waktu. Pembangunan flyover Latumeten direncanakan rampung pada Desember 2026 dan dapat segera difungsikan untuk masyarakat,” pungkas Wiwik.
Proyek Flyover Latumeten menjadi simbol komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun infrastruktur transportasi perkotaan yang modern, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus upaya nyata untuk mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global berdaya saing tinggi pasca pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara.


