Penanganan Hampir Seribu Pohon di Jakarta Barat Sepanjang Oktober 2025, Fokus pada Pencegahan Bahaya Saat Musim Hujan
Jangkauan Jakarta Barat – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Barat mencatat sebanyak 985 pohon telah ditangani sepanjang bulan Oktober 2025. Penanganan dilakukan di delapan kecamatan, mencakup pemangkasan, penebangan, hingga evakuasi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Kepala Sudin Tamhut Jakarta Barat, Dirja Kusuma, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin mitigasi bencana untuk mengantisipasi potensi pohon tumbang di tengah peningkatan curah hujan.
“Selama Oktober 2025, total ada 985 pohon yang kami tangani. Kegiatan ini mencakup pemangkasan cabang rimbun, penebangan pohon yang sudah lapuk, dan evakuasi pohon tumbang atau sempal akibat angin kencang,” ujar Dirja di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, wilayah yang paling banyak dilakukan penanganan pohon adalah Kecamatan Kembangan dan Cengkareng, masing-masing mencapai lebih dari 150 pohon. Disusul Kecamatan Grogol Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk, Tambora, Kalideres, dan Taman Sari.
“Kecamatan Kembangan menjadi wilayah paling aktif karena banyak jalur hijau dan taman dengan pohon berukuran besar. Kami juga memantau titik-titik rawan seperti sekitar jalan protokol dan area sekolah,” tambahnya.
Fokus pada Mitigasi dan Keamanan Publik
Dirja menegaskan bahwa timnya bekerja setiap hari, terutama menjelang dan selama musim hujan. Selain pohon tumbang, tim juga menangani pohon berisiko tinggi — yakni pohon dengan akar terbuka, batang rapuh, atau miring ke arah jalan umum.
“Kami mengedepankan aspek keselamatan warga. Jika ada laporan dari masyarakat tentang pohon rawan tumbang, kami langsung tindaklanjuti maksimal dalam 1×24 jam,” katanya.
Sudin Tamhut juga bekerja sama dengan BPBD, Satpol PP, dan PPSU kelurahan untuk mempercepat penanganan darurat di lapangan. Setiap kecamatan kini memiliki tim reaksi cepat (TRC) yang dilengkapi alat pemotong, gergaji mesin, tali pengaman, dan truk angkut ranting.
Respons Cepat dan Kolaboratif
Selain laporan internal, masyarakat juga berperan aktif melalui kanal pengaduan resmi milik Pemprov DKI Jakarta seperti Jaki, Call Center 112, dan Media Sosial Sudin Tamhut.
“Kami sangat terbantu dengan laporan masyarakat. Banyak kejadian pohon sempal atau dahan besar jatuh yang bisa segera kami tangani berkat laporan cepat dari warga,” jelas Dirja.
Ia menambahkan bahwa dari total 985 pohon, sekitar 620 pohon dilakukan pemangkasan ringan hingga berat, 285 pohon ditebang karena lapuk atau miring, dan 80 pohon dievakuasi setelah tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang.
Antisipasi Musim Hujan
Memasuki November–Desember 2025, Sudin Tamhut telah menyiapkan langkah tambahan berupa pemetaan ulang pohon rawan tumbang di jalur hijau, taman kota, serta area permukiman padat.
“Kami terus melakukan pengecekan akar dan kondisi batang. Pohon yang terlalu tua atau lapuk akan kami ganti dengan jenis baru yang lebih tahan angin, seperti trembesi, ketapang kencana, dan tabebuya,” kata Dirja.
Menurutnya, penanaman pohon pengganti juga memperhatikan aspek estetika dan keamanan, agar tetap menjaga keindahan kota sekaligus mengurangi risiko bencana lingkungan.
“Tujuan kami bukan hanya menebang, tetapi juga menata dan menanam kembali. Prinsipnya, kota tetap hijau tapi aman bagi masyarakat,” pungkasnya.


